Home » » Tak Cukup Dengan Bualan Untuk Menggerakan Wisatawan Nusantara

Tak Cukup Dengan Bualan Untuk Menggerakan Wisatawan Nusantara

Tak Cukup Dengan Bualan Untuk Menggerakan Wisatawan Nusantara


Dari Sirait J.
tempat wisata yang indah di indonesia
sepakat semua, bahwa pasar turis nusantara/domestik punya peran sangat penting dalam pariwisata Indonesia. Potensi sangat besar, meliputi 230 juta jiwa penduduk . Betul, Tapi masalahnya adalah banyak orang yang cukup puas dengan bualan dan slogan yang dipampang. Orang orang banyak yang lupa bahwa pariwisata Indonesia bukan slogan, tapi upaya menjawab bagaimana cara menggerakkannya?

Sangat pentingnya posisi turis nusantara ini dapat dilihat dari kemampuan mereka untuk menggerakkan bisnis pariwisata Indonesia khususnya dalam kondisi lesu kunjungan turis. Dari sekitar 50-60 persen tingkat hunian hotel berbintang, biasanya hanya 5-10 persennya saja yang dihuni wisatawan asing, selebihnya justru diisi oleh turis domestik. Termasuk di sini adalah hotel-hotel bermerek luar negeri.

Contohnya adalah apa yang terjadi di DKI Yogyakarta selama bulan Januari 2009. Menurut Biro Pusat Statistik, jumlah tamu yang menginap di hotel bintang selama bulan itu tercatat sebanyak 50.748 orang yang terdiri dari 5.727 orang wistawan mancanegara dan 45.021 orang wisatawan lokal usantara.  Sementara jumlah tamu yang menginap di hotel  nonbintang sebanyak 163.661 orang yang terdiri dari 1.024 orang tamu domestik dan 162.637 orang tamu nusantara.

Turis domestik ini juga menjadi satu-satunya segmen yang memberikan kontribusi yang adil bagi usaha dan industri pariwisata Indonesia karena tersebar cukup luas di sejumlah daerah, tidak menumpuk seperti pola distribusi turis  asing yang terkonsentrasi di Bali, Batam dan Jakarta.

Ini juga yang menjadi alasan mengapa bisnis pariwisata dengan dukungan usaha mikro, kecil dan menengah pendukung lainnya bisa survive pada masa paceklik. Hidupnya bisnis akomodasi, travel, transportasi, souvenir, usaha makanan dan minuman, tempat pariwisata di indonesia dan lainnya, merupakan efek lain yang juga disumbangkan sangat besar oleh wisatawan domestik/nusantara ini.

Bisa di coba untuk review Bali dan Jakarta pada masa-masa kritis ketika serangan bom teroris tahun 2003 hingga 2009. Dua destinasi ini menjadi contoh yang baik bagi kita tentang bagaimana peran besar wisatawan nusantara.
Namun begitu, peran penting pergerakan turis nusantara/domestik secara khusus terkait dengan keseimbangan penerimaan negara dari turis asal Indonesia ke luar negeri terhadap turis asing (khususnya dari negara-negara ASEAN) yang datang ke pariwisata Indonesia. Tambah banyak turis nusantara/domestik berwisata di dalam negeri akan memelihara keseimbangan keuangan dalam negeri.

Dari data Departemen Kebudayaan dan Pariwisata (Depbudpar) ada sebanyak 116,1 juta orang turis nusantara tahun 2007 atau naik dibandingkan pada 2006 yang hanya 114,3 juta orang. Dengan rata-rata perjalanan yang dilakukannya 1,95 kali, maka kunjungan wisatawan nusantara 2007 adalah 219,7 juta  perjalanan, dengan total pengeluaran Rp79,85 Triliun.

Sebenarnya kita “tidak seneng" dengan angka-angka dan perhitungan, tapi baiklah tidak usah kita persoalkan, karena memang tidak ada data yang dijadikan untuk pembanding. Satu hal yang kita percaya jumlah turis nusantara itu memang banyak, dan soal bagaimana pola distribusi mereka, kuantitas per orang, dengan moda angkutan apa mereka ke sana, benarkah kenaikannya begitu besar, dan seterusnya agaknya masih perlu untuk ditinjau lebih lanjut.

baca artikelnya lebih lanjut di h x x p://i-2. co /d j